RSS

kalender blog

sahabat blog


Upaya Menumbuhkan minat belajar pada diri anak

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah salah satu fenomena yang fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan, bahwa dimana ada kehidupan manusia, bagaimanapun juga disitu pasti ada pendidikan (Dyarkaya,1980:32). Pendidikan merupakan sebuah keharusan bagi manusia karena pendidikan selain merupakan suatu gejala tetapi pendidikan juga sebagai upaya memanusiakan manusia. Dengan semakin berkembangnya kebudayaan menusia maka timbullah tuntutan akan adanya pendidikan yang baik atas dasar pemikiran yang matang. Di samping itu dengan melalui pendidikan manusia juga berpikir untuk bagaimana cara mereka mendidik para penerusnya untuk melaksanakan kehidupan. 

 
Di Indonesia sendiri semenjak berakhirnya zaman Orde Baru banyak sekali perubahan yang diambil oleh pemerintah khususnya dibidang pendidikan. Perubahan di bidang pendidikan tersebut bertujuan untuk menggali dan mencari sumber daya manusia yang berkualitas demi memajukan bangsa Indonesia. Namun tampaknya tujuan tersebut akan sulit tercapai mengingat masalah-masalah yang dialami oleh banyak masyarakat di Indonesia. Termasuk bagi masyarakat desa Kalisari kecamatan Srumbung Megelang Jawa Tengah. Salah satu sebabnya desa ini juga termasuk daerah korban bencana Gunung Merapi, selain itu juga karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat di desa ini, hal ini dapat dilihat dengan begitu minimnya fasilitas-fasilitas yang diberikan pemerintah mulai dari fasilitas pendidikan seperti sekolah dan perpustakaan.
Keadaan seperti diataslah yang akhirnya melahirkan sebuah paradigma. Paradigma yang menyebutkan bahwa pendidikan bukanlah sebuah hal yang penting. Sungguh miris memang disaat pemerintah sangat menginginkan kemajuan didalam dunia pendidikan, malah ada sekelompok masyarakat yang memiliki pandangan seperti demikian. Tentunya keadaan tersebut tidak diinginkan oleh semua pihak baik bagi masyarakat maupun bagi pemerintah.
Sadar dengan keadaan yang memprihatinkan tersebut maka sangat diperlukan sebuah usaha yang dapat mencegah serta menanggulangi dengan cara kembali memberikan pemahaman serta pengarahan bahwa pendidikan merupakan sebuah asset yang jauh lebih berharga dibandingkan dengan harta atau benda. Melalui pemahaman serta pengarahan inilah maka diharapkan masyarakat desa Kalisari mampu mengembangkan potensi-potensi  yang dimiliki baik sumber daya alam (SDA) ataupun sumber daya manusia (SDM) dari masyarakat Magelang khususnya desa Kalisari.

METODE KEGIATAN
            Kegiatan ini dilaksanakan dalam format kampanye sosial dengan tujuan  menumbuhkan semangat belajar pada anak-anakmelalui upaya memotivasi, membina dan mendampingi anak-anak. Dalampelaksanaannya terdiri atas berbagai macam kegiatan pendukung, antara lain berupa kegiatan penyuluhan, kegiatan games kids yang berisikan permainan yang dapat memotivasi anak-anak untuk semangat belajar, pembentukan tambade (taman baca desa) sebagai tempat yang digunakan anak-anak untuk belajar sambil bermain selain di lembaga pendidikan formal. Kegiatan ini terbagi kedalam beberapa tahapan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan meliputi survei dan persiapan kegiatan. Survei dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang perlu menjadi fokus perhatian untuk ditingkatkan dalam kegiatan ini. Persiapan kegiatan sendiri meliputi upaya menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari kelembagaan seperti pemerintah daerah, dinas pendidikan, perpustakaan daerah maupun perorangan seperti perangkat desa, masyarakat terutama para tokoh masyarakat, pemuda karang taruna dan alim ulama. Kerja sama tersebut guna menunjang kelancaran kegiatan penyuluhan dan pembentukan taman baca desa. Selebihnya berupa kegiatan yang ditunjukan untuk memperlancar kegiatan.
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan kegiatan. Adapun laporan pelaksanaan adalah sebagai berikut :
1.      Penyuluhan
Penyuluhan terfokus untuk memberikan pemahaman kepada orang tua agar mampu memberi motivasi anak-anaknya sehingga tumbuhlah minat untuk belajar.  Kegiatan yang seperti ini juga dapat membuka wawasan masyarakat mengenai pendidikan. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan secara terpusat yang dilakukan di dusun kalisari pada tanggal 24 Februari 2012. Kegiatan ini  dihadiri oleh 149  orang dari berbagai elemen masyarakat. Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan penyuluhan ini antara lain :
a)      Pendidikan adalah investasi yang tak ternilai harganya& Total motivation , disampaikan oleh Bapak Fatan Ariful Ulum selaku motivator dan ustadz.
b)      Kacamata agama mengenai pendidikan disampaikan oleh Gus Anash selaku pemuka agama setempat.
Selain penyampaian materi melalui pembicara, panitia juga menggunakan media visual sebagai strategi membuka wawasan orang tua, yang berupa penayangan video/film yang memiliki unsur edukasi, sebagai sarana menyadarkan masyarakat. Dalam kesempatan ini panitia menayangkan film dengan judul alangkah lucunya negeri ini yang menurut tim panitia sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari warga sasaran.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa undangan meliputi perwakilan dari kelurahan  Mranggen, serta perwakilan dari kepolisian sektor srumbung. Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan didampingi oleh  Bapak Sutirman, M.Pd selaku pembimbing dan Ibu Terry Irenewaty, M.Hum selaku wakil dekan III Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. 
2.      Games Kids
Kegiatan ini terfokus untuk memotivasi anak-anak agar lebih antusias belajar dan memiliki semangat belajar. Dalam pelaksanaannya kegiatan dilakukan pada hari minggu tanggal 26 Februari 2012 bertempat di dusun kalisari. Sebelum kegiatan berlangsung,  peserta dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil untuk memudahkan pengawasan setelah itu peserta diarahkan untuk mengikuti rangkaian acara yang telah disiapkan tim pelaksana untuk kegiatan Games Kids. Rangkaian acara tersebut  terdiri dari :

a)      Fun Education
Pada tahap ini para peserta yang telah dibentuk ke dalam kelompok diarahkan untuk menjelajahi rute yang telah ditentukan. Dimana didalam rute tersebut terdapat pos-pos pemberhentian dan peserta diminta untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan teka-teki yang telah disiapkan tim panitia serta dibantu oleh pemuda karang taruna.
b)      Games competition
Merupakan rangkaian acara yang berisikan permainan yang memiliki unsur edukasi yang dilakukan oleh beberapa kelompok untuk menghadirkan suasana kompetisi yang sehat. Permainan terdiri dari bathok triguna, karet api, pipa bocor, mengisi air ke ember dengan tangan, memasukkan pensil dankereta balon.
c)      Bioskop children
Pada tahap ini panitia menampilkan film “denias” kepada anak - anak untuk memberi motivasi belajar.
3.      Pembentukkan Kelompok Belajar
Pada tahap ini panitia membentuk kelompok belajar dengan tujuan meningkatkan semangat belajar anak-anak. Selain itu dapat membantu anak-anak lebih memahami materi yang ada disekolah.
4.      Pembentukan Tambade (Taman Baca Desa)
Pada pelaksanaannya kami selaku panitia telah membentuk sebuah taman baca desa yang telah bekerja sama dengan perpustakaan daerah magelang, beberapa penerbit buku, dan toko buku yang ada di Yogyakarta. Taman baca ini berlokasi di balai desa dan  dibawah koordinasi langsung oleh kepala desa dengan didampingi oleh tim PKM. Adapun fungsi dari taman baca ini bagi masyarakat adalah sebagai berikut :
a)      Membantu anak-anak khususnya yang putus sekolah untuk dapat tetap belajar.
b)      Membantu remaja dan anak-anak untuk memperoleh pengetahuan mengenai pendidikan sehingga dapat lebih semangat dalam belajar.
c)      Sebagai tempat yang kondusif untuk belajar bersama dan memanfaatkan fasilitas yang ada di taman baca tersebut.

Tahap terakhir adalah evaluasi, dimana kegiatan ini dilakukan untuk mengukur, menilai serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program  kampanye. Tahap evaluasi ini dibagi ke dalam dua jenis, Pertama evaluasi pada saat pelaksanaan program yang bertujuan untuk memberikan masukan yang lebih baik pada tiap tahap pelaksanaan program semisal hasil survey yang digunakan untuk perumusan materi penyuluhan, atau evaluasi kegiatan penyuluhan yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan modul. Kedua, evaluasi akhir pelaksanaan yang bertujuan mengukur ketercapaian target luaran dari program.

PEMBAHASAN
Ketercapaian luaran yang diharapkan dari kegiatan ini meliputi membuka wawasan  para orang tua mengenai pendidikan, komitmen dalam mendorong anak untuk belajar, semangat dalam belajar, dan minat dalam bersekolah. Selain itu program ini juga menghasilkan suatu kelompok belajar yang dibimbing oleh tim pelaksana dan dibantu oleh remaja-remaja desa, dan menghasilkan kader-kader yang diharapkan nanti dapat membangun desanya. Ketercapaian target luaran kami ukur melalui kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat sasaran. Dibawah ini kami sediakan grafik yang menggambarkan perubahan sikap (pengetahuan mengenai pendidikan, semangat dalam belajar, dan minat dalam melanjutkan sekolah) dari peserta.

Gambar 1. Pengetahuan tentang pendidikan masyarakat sasaran
Berdasarkan pada gambar 1 tentang pengetahuan masyarakat mengenai pendidikan. Pada waktu sebelum diberikan penyuluhan terdapat masih terdapat sekitar 15 % masyarakat yang belum memahami arti pendidikan sesungguhnya. Akan tetapi setelah penyuluhan selesai dilaksanakan sebagian besar masyarakat sasaran telah memahami arti dari pendidikan. Berdasarkan data diatas ini menunjukkan bahwa pelatihan yang  diberikan telah mampu membuka wawasan orang tua mengenai pendidikan.
Semangat belajar peserta khususnya anak-anak menunjukkan bahwa adanya peningkatan yang cukup signifikan. Tim pelaksana melakukan Pengumpulan data dengan cara wawancara atau interview dikarenakan sebagaian besar masih anak-anak kemudian juga tim membentuk kelompok-kelompok belajar sesuai dengan jenjang pendidikan anak-anak masyarakat sasaran. Dari hasil wawancara tersebut diketahui terdapat adanya peningkatan semangat belajar sekitar  yang sebelum penyuluhan anak-anak hanya memiliki waktu belajar 4-5 jam perhari maka setelah penyuluhan.

Gambar 2. Semangat belajar masyarakat sasaran
Selain itu dari wawancara tersebut juga dapat diketahui sebarapa besar keinginan anak-anak desa untuk dapat melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Jika sebelum kegiatan banyak dari anak-anak belum memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya, namun setelah kegiatan banyak anak-anak yang berniat melanjutkan pendidikannya akan tetapi dikarenakan belum masuknya tahun ajaran baru maka untuk menjaga minat belajar atau sekolah anak-anak, tim pelaksana membentuk kelompok belajar yang setiap hari nya jumlah anak yang mengikuti kegiatan tersebut semakin bertambah. Adapun grafik yang menggambarkan minat belajar anak-anak dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 3. Minat belajar masyarakat sasaran dengan dibentuknya kelompok belajar

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
            Program “JAMPEN (Jambore Pendidikan) sebagai upaya menumbuhkan minat belajar bagi anak dan warga desa Kalisari Srumbung Magelang Jawa tengah” telah dilaksanakan sesuai dengan rencana pada proposal awal. Program ini berjalan efektif dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan terhitung dari Februari- April 2012. Tujuan dari program kreativitas mahasiswa bidang pengabdian kepada masyarakat ini adalah menumbuhkan minat belajar untuk remaja dan anak-anak serta mengurangi efek dari paradigma yang berkembang dimasyarakat yang menyebutkan bahwa pendidikan bukanlah sesuatu yang penting dan sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat desa Kalisari. Berdasarkan pengukuran data yang dilakukan baik  dari kuesioner yang diberikan melalui pre-test dan post-test atau wawacara langsung yang dilakukan oleh tim pelaksana. Terdapat adanya peningkatan baik dari keinginan anak untuk melanjutkan pendidikannya dan dorongan serta kepedulian para orang tua terhadap pendidikan anaknya. Hal ini dapat dilihat dari pembahasan yang telah diuraikan diatas.
B. Saran
            Adapun saran-saran dari tim pelaksana yang dapat diberikan untuk pelaksanaan program ini antara lain :
a)      Program ini dapat dilaksanakan dan diterapkan kepada sasaran lain seperti anak-anak jalanan, lembaga permasyarakatan khusus anak, dan panti asuhan, dll.
b)      Masalah tentang kurangya kepedulian para orang tua terdapat pendidikan anak adalah masalah yang universal untuk itu harapannya program ini dapat diadopsi untuk diterapkan di desa-desa lain di seluruh Indonesia.
c)      Muatan-muatan materi yang diberikan dalam penyuluhan diharapkan dapat beragam lagi sesuai dengan kebutuhan sasaran.
d)     Dengan masih banyaknya masyarakat yang kurang memperdulikan pendidikan maka diharapkan untuk instansi-instansi terkait dapat menjadikan kegiatan ini sebagai kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar